Liburan musim panas lalu adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Sejak lama, saya dan keluarga merencanakan untuk pergi berlibur bersama ke pantai. Kami ingin melepaskan penat dari kesibukan sehari-hari dan menikmati suasana alam yang tenang. Setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Parangtritis di Yogyakarta, salah satu pantai paling terkenal dan indah di pulau Jawa.
Kami berangkat pagi-pagi sekali dari rumah, karena perjalanan ke Yogyakarta cukup panjang. Sepanjang perjalanan, kami sangat bersemangat dan tidak sabar untuk sampai di pantai. Ayah menyetir mobil dengan penuh hati-hati, sementara saya dan adik saya, Rina, duduk di belakang sambil sesekali tertidur karena lelah. Di dalam mobil, kami juga sudah menyiapkan bekal makanan, mulai dari roti, kue, hingga minuman segar untuk dinikmati nanti di pantai.
Sesampainya di Yogyakarta, kami langsung menuju penginapan untuk beristirahat sejenak. Penginapan kami tidak jauh dari pantai, sehingga kami bisa merasakan angin laut dan mendengar suara ombak dari kejauhan. Setelah beristirahat dan makan siang, kami bersiap-siap untuk pergi ke pantai. Saya dan Rina sangat antusias, mengenakan pakaian renang dan membawa peralatan bermain pasir.
Ketika tiba di Pantai Parangtritis, pemandangan yang ada di depan mata sungguh luar biasa. Hamparan pasir yang luas, laut biru yang tenang, dan langit yang cerah membuat kami merasa seperti berada di surga kecil. Pantai itu juga cukup ramai oleh pengunjung lain yang sama-sama ingin menikmati suasana laut. Beberapa keluarga tampak duduk di bawah pohon-pohon rindang sambil menikmati bekal mereka, sementara anak-anak bermain air di tepi pantai.
Saya segera berlari ke tepi pantai dan merasakan air laut yang sejuk membasahi kaki saya. Sensasi dingin air laut bercampur dengan hangatnya pasir membuat saya merasa sangat nyaman. Rina juga ikut bermain air, dan kami mulai menggali pasir untuk membuat istana pasir bersama-sama. Kami menghias istana pasir kami dengan kerang-kerang kecil yang kami temukan di sekitar pantai. Meskipun istana pasir kami tidak sempurna, kami tetap merasa bangga dan bahagia dengan hasil karya kami.
Tak lama kemudian, ayah mengajak kami mencoba bermain layang-layang. Di pinggir pantai, banyak orang yang menjual layang-layang beraneka warna dan bentuk. Kami memilih layang-layang berbentuk ikan paus berwarna biru. Dengan bantuan ayah, kami menerbangkan layang-layang itu ke angkasa. Angin pantai yang kencang membantu layang-layang kami terbang tinggi dan stabil di udara. Saya dan Rina sangat senang melihat layang-layang kami melayang-layang dengan indah di langit.
Sambil bermain layang-layang, kami juga menikmati pemandangan matahari yang mulai turun perlahan. Langit berubah warna menjadi oranye kemerahan, dan pantulan cahaya matahari di permukaan laut menciptakan suasana yang begitu damai. Saya tidak bisa berhenti mengagumi keindahan pemandangan tersebut. Rasanya, semua lelah dan stres langsung hilang begitu saja, digantikan oleh perasaan tenang dan bahagia.
Setelah bermain layang-layang, kami memutuskan untuk berjalan-jalan di sepanjang pantai sambil mencari kerang-kerang cantik yang terbawa ombak. Di sepanjang pantai, kami menemukan banyak kerang dengan berbagai bentuk dan warna. Ada kerang berwarna putih, merah muda, hingga abu-abu. Saya bahkan menemukan kerang yang bentuknya sangat unik, mirip seperti bintang laut. Kami mengumpulkan kerang-kerang tersebut sebagai kenang-kenangan dan akan dijadikan hiasan di rumah.
Tidak terasa, hari sudah mulai gelap, dan kami merasa lapar. Kami pun kembali ke tempat duduk kami di tepi pantai dan menikmati bekal yang kami bawa. Menikmati makan malam sambil mendengarkan suara ombak adalah pengalaman yang sangat menenangkan. Suasana malam di pantai Parangtritis terasa sangat magis, dengan suara angin dan ombak yang berirama seperti melodi alam. Saat itu, saya merasa begitu beruntung bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di tempat yang begitu indah.
Setelah makan, kami kembali ke penginapan dengan perasaan puas. Hari itu benar-benar terasa istimewa bagi saya dan keluarga. Tidak hanya karena keindahan pantai, tetapi juga momen kebersamaan yang kami rasakan. Kami menghabiskan waktu tanpa gangguan teknologi atau kesibukan sehari-hari, hanya ada kami dan alam.
Keesokan harinya, sebelum pulang, kami sempat kembali ke pantai untuk menikmati suasana pagi yang sejuk. Pagi di pantai terasa begitu segar, dengan angin lembut yang berhembus dan matahari yang mulai menyinari laut. Kami duduk di pasir sambil menikmati detik-detik terakhir di pantai, menghirup udara segar dan melihat burung-burung camar yang terbang di langit.
Pengalaman liburan ke Pantai Parangtritis ini memberikan banyak kenangan manis bagi saya. Tidak hanya tentang keindahan alamnya, tetapi juga tentang nilai kebersamaan, cinta keluarga, dan rasa syukur atas waktu yang bisa dihabiskan bersama. Saya belajar untuk menghargai momen-momen sederhana seperti berjalan-jalan di pantai, tertawa bersama keluarga, dan merasakan angin laut yang segar.
Liburan ini mengajarkan saya bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal-hal besar atau mewah, melainkan dari kebersamaan dan keindahan sederhana yang ada di sekitar kita. Melihat wajah-wajah bahagia keluarga saya saat di pantai adalah hal yang sangat berarti bagi saya. Saya berharap bisa mengulangi pengalaman ini di masa depan, mungkin ke pantai-pantai lainnya yang belum pernah saya kunjungi.